Memilih lensa makro/mikro memang agak rumit karena banyak pilihan lensa, dari yang 2 jutaan sampai 15 jutaan. Apa saja yang kita butuhkan untuk memperoleh lensa makro yang sesuai dengan kebutuhan dan kantong kita? Supaya tidak menyesal karena memilih lensa makro yang kurang tepat, maka sebaiknya kita memperhatikan beberapa fitur lensa makro dibawah ini:
1. Berapa perbesarannya ?
Cari informasi tentang lensanya, apakah magnification-nya 1:1 atau 1:2 atau 1:3.5 Yang terbaik adalah perbesaran 1:1 yang artinya kita bisa fokus sangat dekat dengan subjeknya dan ukuran subjek sama dengan ukuran sensor kamera atau film. Kalau kita foto sebuah penggaris, 1 cm di penggaris akan sama dengan 1 cm yang ditangkap di sensor kamera. Lensa makro yang 1:1 biasanya lensa yang tidak bisa zoom.
Cari informasi tentang lensanya, apakah magnification-nya 1:1 atau 1:2 atau 1:3.5 Yang terbaik adalah perbesaran 1:1 yang artinya kita bisa fokus sangat dekat dengan subjeknya dan ukuran subjek sama dengan ukuran sensor kamera atau film. Kalau kita foto sebuah penggaris, 1 cm di penggaris akan sama dengan 1 cm yang ditangkap di sensor kamera. Lensa makro yang 1:1 biasanya lensa yang tidak bisa zoom.
2. Lensa makro buat fullframe atau bukan?
Sebagian besar lensa makro didesain untuk kamera DSLR biasa dengan kamera DSLR bersensor full frame. Lensa untuk kamera fullframe memiliki diameter lebih besar, jadinya lebih mahal. Belakangan ini ada lensa yang khusus untuk kamera DSLR bersensor lebih kecil dari full frame, maka itu, lensa makro berjenis ini lebih murah dan ringan. Contohnya adalah lensa Nikon DX 40mm f/2.8 micro, Canon EF-S 60mm f/2.8 macro.
Sebagian besar lensa makro didesain untuk kamera DSLR biasa dengan kamera DSLR bersensor full frame. Lensa untuk kamera fullframe memiliki diameter lebih besar, jadinya lebih mahal. Belakangan ini ada lensa yang khusus untuk kamera DSLR bersensor lebih kecil dari full frame, maka itu, lensa makro berjenis ini lebih murah dan ringan. Contohnya adalah lensa Nikon DX 40mm f/2.8 micro, Canon EF-S 60mm f/2.8 macro.
3. Berapa jarak fokal lensanya
Semakin tele, atau jauh jangkauannya, otomatis lensa akan lebih mahal. Lensa yang jangkauannya jauh, seperti 100-200m, dibutuhkan di luar ruangan untuk foto serangga, atau benda bergerak lainnya. Lensa yang jangkauannya pendek seperti 60mm, cocok untuk indoor seperti fotografi makanan atau still life.
Semakin tele, atau jauh jangkauannya, otomatis lensa akan lebih mahal. Lensa yang jangkauannya jauh, seperti 100-200m, dibutuhkan di luar ruangan untuk foto serangga, atau benda bergerak lainnya. Lensa yang jangkauannya pendek seperti 60mm, cocok untuk indoor seperti fotografi makanan atau still life.
4. Kecepatan auto fokus
Sebagian besar lensa makro memiliki kinerja auto fokus yang lambat karena desain rentang fokus yang lebar. Menurut pengalaman saya, ada beberapa lensa makro yang memiliki kecepatan auto fokus cukup tinggi yaitu lensa Canon yang memiliki motor USM. Setiap lensa makro juga biasanya memiliki focus limit switch, yang artinya kita bisa membatasi rentang fokus sehingga mempercepat kecepatan auto fokus.
Sebagian besar lensa makro memiliki kinerja auto fokus yang lambat karena desain rentang fokus yang lebar. Menurut pengalaman saya, ada beberapa lensa makro yang memiliki kecepatan auto fokus cukup tinggi yaitu lensa Canon yang memiliki motor USM. Setiap lensa makro juga biasanya memiliki focus limit switch, yang artinya kita bisa membatasi rentang fokus sehingga mempercepat kecepatan auto fokus.
Kecepatan auto fokus sebenarnya tidak begitu penting bagi fotografer yang menyukai close-up fotografi, tapi untuk fotografer yang juga memotret jenis fotografi aksi dan olahraga, lensa makro yang memiliki auto fokus cepat lebih efektif untuk dipakai.
5. Peredam getar
Tidak banyak lensa Makro yang memiliki fungsi peredam getar, dan yang memiliki fitur ini biasanya harganya relatif mahal, diantaranya adalah Canon 100mm L f/2.8 IS USM, Nikon 105mm f/2.8 VR dan Sigma 150mm f/2.8 OS HSM. Peredam getar ini membantu mencegah getaran tangan kita mempengaruhi hasil foto. Meski sangat membantu terutama jika kita memotret di kondisi lapangan yang sulit, sebagian besar fotografer mengunakan tripod untuk hasil maksimal.
Tidak banyak lensa Makro yang memiliki fungsi peredam getar, dan yang memiliki fitur ini biasanya harganya relatif mahal, diantaranya adalah Canon 100mm L f/2.8 IS USM, Nikon 105mm f/2.8 VR dan Sigma 150mm f/2.8 OS HSM. Peredam getar ini membantu mencegah getaran tangan kita mempengaruhi hasil foto. Meski sangat membantu terutama jika kita memotret di kondisi lapangan yang sulit, sebagian besar fotografer mengunakan tripod untuk hasil maksimal.
6. Tahan debu dan air
Jika sering memotret di kondisi cuaca yang kurang bersahabat, maka lensa makro yang memiliki fitur tahan debu dan air patut di pertimbangkan. Contohnya, lensa seri L Canon biasanya tahan debu dan air.
Jika sering memotret di kondisi cuaca yang kurang bersahabat, maka lensa makro yang memiliki fitur tahan debu dan air patut di pertimbangkan. Contohnya, lensa seri L Canon biasanya tahan debu dan air.
7. Lensa makro yang bisa zoom?
Ada beberapa lensa zoom, terutama telefoto yang memiliki fitur makro. Biasanya perbesarannya hanya sekitar 1:3 sampai 1:5 dan kualitas foto yang dihasilkan tidak begitu detail dan tajam jika dibandingkan dengan lensa khusus makro. Tapi harganya jauh lebih murah dan bisa berfungsi ganda sehingga menarik perhatian banyak orang.
Ada beberapa lensa zoom, terutama telefoto yang memiliki fitur makro. Biasanya perbesarannya hanya sekitar 1:3 sampai 1:5 dan kualitas foto yang dihasilkan tidak begitu detail dan tajam jika dibandingkan dengan lensa khusus makro. Tapi harganya jauh lebih murah dan bisa berfungsi ganda sehingga menarik perhatian banyak orang.
8. Bukaan maksimal
Bukaan maksimal lensa makro biasanya relatif besar yaitu f/2.8, dan ada juga yang f/2. Bukaan maksimal tidak begitu penting di lensa makro, karena biasanya fotografer close-up memilih bukaan yang cukup besar supaya subjek fotonya tajam dari sisi ke sisi. Meskipun ditulis f/2.8, lensa makro jika semakin dekat dengan subjek foto, semakin kecil bukaan maksimumnya. Misalnya jika jarak kita ke subjek 1 m, maka bukaan maksimum yang bisa kita bisa pilih adalah f/2.8, tapi jika kita hanya berada 10 cm dari subjek foto, maka bukaan maksimumnya mengecil menjadi f/4.5 atau lebih kecil lagi.
Bukaan maksimal lensa makro biasanya relatif besar yaitu f/2.8, dan ada juga yang f/2. Bukaan maksimal tidak begitu penting di lensa makro, karena biasanya fotografer close-up memilih bukaan yang cukup besar supaya subjek fotonya tajam dari sisi ke sisi. Meskipun ditulis f/2.8, lensa makro jika semakin dekat dengan subjek foto, semakin kecil bukaan maksimumnya. Misalnya jika jarak kita ke subjek 1 m, maka bukaan maksimum yang bisa kita bisa pilih adalah f/2.8, tapi jika kita hanya berada 10 cm dari subjek foto, maka bukaan maksimumnya mengecil menjadi f/4.5 atau lebih kecil lagi.
0 komentar:
Posting Komentar