Jembatan Cidua yang ambruk (foto: Endang G/Sindo TV)
BOGOR- Delapan korban hanyut akibat ambruknya jembatan Cidua, Ciampea, Kabupaten Bogor mayoritas anak-anak.
Neneng Kumiati salah satu korban selamat ambruknya jembatan tersebut mengaku masih syok. Neneng mengaku selamat karena pakaiannya tersangkut di bambu jembatan. Begitupula dengan anaknya yang bernama Elang (8). Elang berhasil selamat setelah dirinya dengan sekuat tenaga berenang dan memegang batu dan akhirnya diselamatkan warga.
Namun naas menimpa Zahra adik dari Elang yang hingga kini belum berhasil ditemukan. Zahra merupakan siswi kelas 1 SD Cibanteng.
Sementara itu korban lainnya juga menimpa dua anak yang juga kakak beradik yaitu Eka (10) dan Rafi (6). Keduanya merupakan anak pasangan dari Sulaeman dan Siti Aminah. Kedua orang tuanya masih terlihat sangat syok dan tidak terima dengan kematian dua anaknya.
Orangtua korban Sulaeiman mengatakan dari lima anaknya kini tinggal tiga yang masih hidup. Namun demikian dia berharap kedua anaknya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Hingga koni proses pencarian masih dilakukan tim gabungan Polri, TNI dan Tim Sar serta dibantu warga. Tim SAR terus melakukan pencarian dari lokasi jembatan ambruk hingga wilayah Rumpin.
Seperti diketahui, Jembatan Cidua yang terletak di Kampung Pabuaran, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor ambruk. Peristiwa tersebut terjadi saat warga Cibanteng hendak mengikuti maulidan di Kampus IPB Bogor, namun saat kembali, jembatan itu ambruk dan menghanyutkan dua puluh satu orang yang berada di atasnya.
(Endang Gunawan/Sindo TV/crl)
Neneng Kumiati salah satu korban selamat ambruknya jembatan tersebut mengaku masih syok. Neneng mengaku selamat karena pakaiannya tersangkut di bambu jembatan. Begitupula dengan anaknya yang bernama Elang (8). Elang berhasil selamat setelah dirinya dengan sekuat tenaga berenang dan memegang batu dan akhirnya diselamatkan warga.
Namun naas menimpa Zahra adik dari Elang yang hingga kini belum berhasil ditemukan. Zahra merupakan siswi kelas 1 SD Cibanteng.
Sementara itu korban lainnya juga menimpa dua anak yang juga kakak beradik yaitu Eka (10) dan Rafi (6). Keduanya merupakan anak pasangan dari Sulaeman dan Siti Aminah. Kedua orang tuanya masih terlihat sangat syok dan tidak terima dengan kematian dua anaknya.
Orangtua korban Sulaeiman mengatakan dari lima anaknya kini tinggal tiga yang masih hidup. Namun demikian dia berharap kedua anaknya berhasil ditemukan dalam keadaan selamat.
Hingga koni proses pencarian masih dilakukan tim gabungan Polri, TNI dan Tim Sar serta dibantu warga. Tim SAR terus melakukan pencarian dari lokasi jembatan ambruk hingga wilayah Rumpin.
Seperti diketahui, Jembatan Cidua yang terletak di Kampung Pabuaran, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor ambruk. Peristiwa tersebut terjadi saat warga Cibanteng hendak mengikuti maulidan di Kampus IPB Bogor, namun saat kembali, jembatan itu ambruk dan menghanyutkan dua puluh satu orang yang berada di atasnya.
(Endang Gunawan/Sindo TV/crl)
0 komentar:
Posting Komentar