Kamera DSLR atau ILC?

Jakarta - Kamera ILC (Interchangeable Lens Camera) atau disebut juga mirrorless/compact system cameramenjadi tren di pasar kamera. Posisinya yang berada di tengah-tengah antara kamera saku dan kamera DSLR acap membuat konsumen yang ingin upgrade dari kamera sakunya sulit menentukan pilihan. Beberapa penjelasan berikut mungkin bisa membantu:

Apa perbedaan SLR dan ILC?
DSLR memiliki kaca (mirror) dan pengaturan pentaprism yang merefleksikan cahaya dari lensa ke optical viewfinder. Hal ini membuat pengguna bisa melihat image sebelum menjepret. Saat pengguna menekan shutter, mirror ini akan flip-up agar cahaya menembak image sensor.

Nah, ILC menghilangkan mirror atau pentaprism ini jadi bodynya lebih kecil dibandingkan DSLR. Live Viewnya menyatu dengan layar LCD, seperti yang ada di kamera saku. Sejumlah ILC memiliki Electronik Viewfinder (EVF) yang bekerja layaknya display LCD mini.



DSLR umumnya berat dan berbobot lebih dari 500 gr (tanpa lensa). ILC lebih ringkas dan ringan, cocok untuk traveller. Kebanyakan pabrikan ILC menarget mereka yang ingin beranjak dari kamera kompak namun belum siap memegang DSLR.

Tidak semua ILC sama
Masing-masing brand memakai mounting lensa yang kompatibel dengan lensa yang sudah didesain khusus. Akan tetapi pengguna bisa membeli adapter agar bisa memakai lensa yang terpisah dari lensa 'resminya'. 

Contohnya, untuk sistem Nikon 1, ia kompatibel dengan adapter yang memungkinkan pengguna untuk memasang lensa kamera Nikon F-Mount dari jajaran SLR-nya. Sejauh ini hanya Olympus dan Panasonic yang memakai lensa yang sama secara bergantian karena mereka memakai standar yang sama yakni Micro Four Thirds. 

Apakah ILC Menawarkan Fitur yang Sama dengan DSLR?
Di banyak kasus, ILC memiliki fitur yang serupa dengan DSLR, semisal kontrol untuk manual exposure dan automatic mode. Kemampuan perekaman video HD juga telah disuntikkan di jajaran ILC.

Hanya saja ILC memiliki kelemahan untuk pengambilan gambar dengan memakai kecepatan yang tinggi. Apabila konsumen ingin mengabadikan momen sport, maka ia membutuhkan DSLR. Ya, sebagian besar ILC di pasar tidak memiliki keampuhan dalam melakukan jepretan di secara terus menerus (continuous shot).

Pun juga untuk urusan daya tahan baterai, baterai di ILC tidak begitu tahan lama karena ia memiliki layar LCD yang selalu on. Dilansir dari Cnet, Selasa (22/11/2011)), kekurangan lain yang dimiliki oleh ILC adalah keakuratan dan kecepatan dalam menentukan titik fokus. 

Meski begitu, banyak pabrikan yang sudah memperbaiki isu ini. Nikon dan Olympus baru-baru ini mengklaim generasi anyar Nikon 1 dan kamera Olympus Pen sudah dibekali dengan kemampuan untuk menentukan fokus dengan cepat, bahkan lebih cepat dari DSLR.

Ukuran Sensor
Ukuran sensor di tiap-tiap kamera ILC idak sama, makin besar makin bagus. Sensor yang lebih kecil, seperti yang ada di kamera saku akan menghasilkan noise lebih banyak di ISO tinggi. Pun juga ia tidak begitu efektif di kondisi minim cahaya. 

Kecilnya ukuran sensor juga berakibat pada dangkalnya DoF dan pemakaian lensa ultra-wide. Namun ada juga keuntungan yang didapat dari sensor kecil ini yakni semakin kecil sensor, maka lensa yang disematkan makin ringkas dan enteng.



Jangan lupakan juga mengenai crop factor yang menjadi isu di sensor yang bukan full frame. Sejauh ini hanya ada 2 kamera yang memiliki ukuran sensor sama seperti DSLR (APS-C format) yakni Sony dan Samsung.


( sha / ash )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! 

Posted in: Kamera DSLR,Segala Tautan Hanya Untukmu