Siasati Kendala dalam Night Photography



Jakarta - Night photography bisa menghasilkan foto yang menawan. Dengan settingan yang tepat, foto yang memiliki background gelap dan lampu jalan atau lampu gedung akan menjadi karya yang menggugah hati.

Apapun obyeknya, membidik di malam hari memang membutuhkan kemampuan dan teknis yang cukup. Pun juga jika Anda ingin mengabadikan acara di konser atau pertunjukan indoordengan kondisi cahaya yang minim, aturannya tetap sama. Berikut tips untuk pengambilan gambar di malam hari seperti yang dikutip detikINET dari PCWorld, Senin (14/11/2011):


1. Kamera & Tripod

Hampir semua digital kamera modern mampu membidik obyek pada malam hari dengan baik. Pakailah mode manual exposure atau bila tidak ada, pilih mode night scene. Plus, Anda harus memiliki tripod karena dengan exposure yang memakan waktu beberapa detik, menstabilkan kamera menjadi poin wajib. Disarankan juga untuk memakai self-timer atau remote control guna memicu shutter.

2. Menangkap Obyek Bergerak

Jika Anda ingin menangkap scene yang menarik di malam hari seperti kereta yang sedang melaju atau kesibukan jalan di kota, maka pastikan Anda memiliki manual mode di kamera Anda. Gunakan untuk mengeset aperture ke settingan middle (seperti f/8) dan exposurenya 4 detik.

Cek di LCD usai mengambil gambar. Bila di exposure awal fotonya kelihatan overexposed, maka turunkan exposurenya menjadi 8 atau 15 detik.

3. Lampu Kota

Anda bisa membuat lampu kota menjadi lebih terang dengan aperture besar. Pun jugabackground-nya bisa dibuat sedemikian rupa dengan shutter speed yang dilambatkan antara 1-30 detik.

4. Digital Noise

Digital noise menjadi problem tersendiri pada night photography. ISO yang tinggi akan meningkatkan noise dan exposure yang lama, pun juga dengan ISO yang rendah. Perbaiki noise ini ketika Anda mengolah foto di software pengedit foto.

5. Pertimbangkan Membidik dalam Format RAW

Membidik obyek di malam hari dengan memakai format RAW akan sangat menguntungkan. Mode RAW akan menghasilkan warna yang lebih kaya daripada foto JPEG. Anda bisa mengedit foto dan 'mengeluarkan' detail shadow di mana hal ini tidak mungkin dilakukan di mode JPEG.

6. Mengabadikan Konser atau Pertunjukan

Salah satu hal yang menyulitkan saat mengambil foto di konser adalah cahanya yang terlalu gelap. Hal pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan ISO setinggi mungkin meski ia akan memunculkan digital noise.

7. Shutter Speed yang Cepat

Shutter speed yang cepat penting untuk menangkap scene di kondisi gelap seperti di dalam club atau concert hall. Oleh karena itulah ISO yang tinggi diperlukan karena ia akan membuat sensor lebih sensitif pada cahaya dan fotografer bisa mendapatkan shutter speed yang cepat di kegelapan. 

Cara paling mudah untuk mendapatkan shutter speed yang lebih cepat adalah dengan memakai mode Program. Mode Program biasanya telah disetting ke shutter paling cepat di low light. Namun jika Anda menyetel shutter speed secara manual, dial di kecepatan yang mampu Anda tangani, biasanya di angka 1/15 atau 1/30 detik. 

8. Ready, Steady--Shoot

Jika Anda sudah mengunci exposure, maka waktunya Anda beraksi. Pegang kamera dengan hati-hati (bila Anda tidak memakai tripod) untuk meminimalisir guncangan kamera. Ambil foto berulang-ulang saat obyeknya masih diam. Jangan mencoba mengambil foto ketika, misalnya sang gitaris sedang melintasi panggung karena fotonya akan jadi blur.


( sha / fyk )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! 

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More