alex_belex di budak sastra


langkah senyap

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
keping keping waktu yang engkau tinggalkan tak berarti apa apa kemarin, aku menjejak dilangkah yang sama, tempat kita memulai langkah dan mengeja detik. hampa... mungkin aku hanya kecewa pada langkah yang beranjak senyap-senyap. hingga harus mengumpat waktu yang tersisa. masih kepada langkah; "teryata kita tak berarti apa apa" kepada langkah yang lain; kita haya langkah bodoh yang dibodohi oleh langkah bodoh yang telah beranjak pergi.

Amakku

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
mak... hari ini tanganmu mulai bergerak-gerak aku tau... saat engkau memberi tahuku, engkau mau menangis tangis bahagia. mak... cepat sembuh ya... nanti kalau aku pulang, mak akanku pijitin lagi. mak jangan menangis lagi... nanti kalau mak sudah sembuh benar kita akan pergi jalan-jalan.

Rose Yang Tak Pernah Pulang [Lagi]

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
Rose, bayang-bayang nan tak pernah gembira Mengikuti tubuh tersenyum Lengang dingin membakar luka menganga Di antara sobekan baju lusuh dan usang Di sana juga tertimang anak bertangan satu Hingga tak enggan tangan-tangan mengulur angka dan senyuman Ah, perjalanan itu kenangan melambai Rose, Lama tak terdengar kabar tentangmu Berteriaklah pada udara Hingga samar angin akan menghantar rindumu Untukku yang termangu di teras rumah sunyi

Lines written a few miles above Tintern Abbey

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
*Written a few miles above TINTERN ABBEY, an revisiting the banks of the WYE during a Tour. July 13, 1798*. Five years have passed; five summers, with the length Of five long winters! and again I hear These waters, rolling from their mountain-springs With a sweet inland murmur. [6]--Once again Do I behold these steep and lofty cliffs, Which on a wild secluded scene impress Thoughts of more deep seclusion; and connect The landscape with the quiet of the sky. [Footnote 6: The river is not affacted by the tides a few miles above Tintern.] The day is come when I again repose ... lainnya »

Tanpa judul

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
Gambaran Umum Ilmu Bahasa (Linguistik) Oleh: Deny A. Kwary (dosen Unair) I. Pendahuluan Dalam berbagai kamus umum, linguistik didefinisikan sebagai ‘ilmu bahasa’ atau ‘studi ilmiah mengenai bahasa’ (Matthews 1997). Dalam The New Oxford Dictionary of English (2003), linguistik didefinisikan sebagai berikut: “The scientific study of language and its structure, including the study of grammar, syntax, and phonetics. Specific branches of linguistics include sociolinguistics, dialectology, psycholinguistics, computational linguistics, comparative linguistics, and structural linguistics.” Pr... lainnya »

masyarakat bahasa dan etnografi komunikasi

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
1. Masyarakat Bahasa dan Redefinisinya Salah satu asumsi pokok kelahiran Sosiolinguistik sebagai cabang ilmu Bahasa adalah bahwa masyarakat bahasa bersifat heterogen, baik antara satu masyarakat bahasa dengan masyarakat bahasa lainnya, atau pula di antara anggota dalam masyarakat bahasa yang sama. Heterogenitas itu ditandai oleh berbagai perbedaan sosial seperti status sosial, peran sosial, jenis kelamin, umur, latarbelakang etnik, lingkungan, pendidikan, dan agama. Ada perkembangan yang cukup berarti setelah dua dekade belakangan ini mengenai batasan masyarakat bahasa. Bagi Dell Hym... lainnya »

separagraf phonemik di tubuhmu

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
beberapa huruf bertengger di ujung lidahku kau bantu aku menyusun menjadi kata-kata kata-kata ku jadikan kalimat, ku panggang di tungku berbara beberapa kalimat telah ditulis seperti tato di bagian bagian tubuhmu "sudah...!sudah...! pintamu memang... satu paragraf phonemik sudah cukup untuk merefresh otak hari ini.

lengang

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
saat rasa mulai purba mengonyoklah dalam amukan lalu biarkan batu dan bintang merapuh pada rel kenyal atas langit kemudian semua berkeping dalam igau laut terabai senyap-senyap dan ketahuilah... batu ini akan selalu berlumut tatkala embun enggan membanjiri laut merona fajar yang mulai usang meniti hari berbunga api

Sajak Pendek Untuk Ana

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
maaf... aku menemukan wajahmu pada dinding biru sebelah rumah, wajah itu kubawa pulang, ku pampang di ruang tamu.

Lukisan Laut

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
burung kecil menaiki sebuah kapal, tak berpenghuni di tengah lautan, diam senyap, seperti lukisan. si burung lalu menukik ke air, mungkin mencicipi tawar rasa laut, lalu terbang lagi entah kemANA, tinggallah kapal kosong di tengah lautan, diam, senyap, seperti lukisan.

Untuk Yanti

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
"tak lagi kuncup kembang mekar daun lebat batang tinggi buah tak terjangkau" ini adalah kalimat pertama setelah ribuan kata ku sampaikan sebelumnya. namun kau hanya tersipu, "ah...biasa saja...".

Menanti Mak

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
perang kali ini tak perlu banyak waktu tak butuh senjata takkan meneteskan darah tidak membuat luka. tapi mengapa kau tak kunjung pulang mak? halaman rumah yang tak pernah kusapu lagi, berlumut...

Aku dan Gulai

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
ketika aku bergulai dalam belanga, ibu menawarkan aku pada anak yang lain, "kau pasti suka ini, makanlah dengan lahap, kunyah daging-dagingnya, remukkan tulang-tulangnya, teguk kuah darahnya sampai habis".

Puisi Kecil

alex_belex di budak sastra - 3 tahun yang lalu
aku t'lah berlayar ke seluruh penjuru pantai hingga berlabuh di sebuah pulau... tak berpenghuni... menelusuri rimba tak bertuan mencari celah bajuang iduik

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More